DASA DARMA DARI MASA KE MASA

 DASA DARMA GERAKAN PRAMUKA, lampiran dari Keppres No.238 Tahun 1961

1. Pramuka itu dapat dipercaya;

2. Pramuka itu setia;

3. Pramuka itu sopan dan perwira;

4. Pramuka itu sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap-tiap pramuka;

5. Pramuka itu penyayang sesama mahluk;

6. Pramuka itu siap menolong dan wajib berjasa;

7. Pramuka itu dapat menjalankan perintah tanpa membantah;

8. Pramuka itu sabar dan riang gembira dalam segala kesukaran;

9. Pramuka itu hemat dan cermat;

10. Pramuka itu suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan;

DASA DARMA GERAKAN PRAMUKA, Keppres No.156 Tahun 1966 (Muker Anpuda II tahun 1966)

1. Kami Pramuka Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Kami Pramuka Indonesia, berjiwa Pancasila dan patriot Indonesia yang setia;

3. Kami Pramuka Indonesia, giat melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat;

4. Kami Pramuka Indonesia, ikhlas berkorban untuk keadilan dan untuk kemuliaan Indonesia;

5. Kami Pramuka Indonesia, bergotong royong membangun masyarakat Pancasila;

6. Kami Pramuka Indonesia, dapat dipercaya, bersusila dan berbudi luhur;

7. Kami Pramuka Indonesia, hemat, cermat dan bersahaja;

8. Kami Pramuka Indonesia, pantang putus asa dalam menanggulangi kesusahan;

9. Kami Pramuka Indonesia, berjuang dengan rasa tanggungjawab dan gembira untuk dapat berguna;

10. Kami Pramuka Indonesia, berwatak ksatria dan bertindak dengan disiplin;

DASA DARMA GERAKAN PRAMUKA, Keputusan Kwarnas No.123/KN/78 yang diperbaharui dgn Keputusan Kwarnas No.036 Tahun 1979 tentang Dasadarma Pramuka (Munas’78) dan tetap dipertahankan sampai Munas 2003

Dasadarma Pramuka

Pramuka itu :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia;

3. Patriot yang sopan dan ksatria;

4. Patuh dan suka bermusyawarah;

5. Rela menolong dan tabah;

6. Rajin, terampil dan gembira;

7. Hemat cermat dan bersahaja;

8. Disiplin, berani dan setia;

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya;

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan;

DASA DARMA GERAKAN PRAMUKA, Keputusan Kwarnas No.203 Tahun 2009

Dasadarma

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia;

3. Patriot yang sopan dan ksatria;

4. Patuh dan suka bermusyawarah;

5. Rela menolong dan tabah;

6. Rajin, terampil dan gembira;

7. Hemat, cermat dan bersahaja;

8. Disiplin, berani dan setia;

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya;

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan;

(Sumber : MSC)

DASA DARMA PRAMUKA

Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, atau penegak. KALAU dilihat dari isi materi tersebut, ternyata Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi manusia seutuhnya. Metode penghafalan materi tersebut dalam kegiatan Pramuka sudah banyak yang diperkenalkan oleh para pembina, dengan cara tersendiri. Sebagai pembina di lapangan ada cara atau pedoman agar pesdik dapat menghafal Dasa Darma Pramuka dengan mudah. Pedoman itu adalah Ta-Ci-Pa-Pat-Re-Ra-He-Di-Be-S.

Dasa Darma Pramuka itu

1. Ta: Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain.

2. Ci: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.

3. Pa: Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

4. Pat: Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.

5. Re: Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu

seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.

6. Ra: Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan,

tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira.

7. He: Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus

cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam bergaul.

8. Di: Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka

harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.

9. Be: Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.

10. S: Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.

Sumber : Indonesian Scouts Community

Sejarah Kepramukaan di Indonesia

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.

Sejarah Kepramukaan Dunia

A. Pendahuluan

Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell

Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

a)    Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.

b)    Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.

c)     Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.

d)    Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.

e)    Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.

f)      Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Olave St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis

Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria

Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina

Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani

Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang

Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia

Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan

Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda

Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan

Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

SELEKSI DKC MEDAN

Gudep 15273-15274 SMA Negeri 2 Medan mengirimkan utusannya pada ajang seleksi Dewan Kerja Cabang Medan masa bakti 2009 – 2014. Seleksi diadakan selama 2 hari di Pusdiklat Cabang Medan Pangkalan Masyhur dengan diikuti oleh 21 orang peserta yang berasal dari Kwartir Ranting yang berada di seluruh jajaran Kwarcab Medan.

Adapun utusan Gudep 15273-15274 SMA Negeri 2 Medan  adalah adinda Ika Francika Sinaga (kelas XI IPS) yang saat ini menjabat sebagai Pradana Dewan Ambalan Fatmawati Gudep 15274. Dalam kesempatan ini, bukan menang atau kalah yang menjadi tujuan. Bagi Pramuka Smandu yang baru saja bangkit kembali dari tidur panjangnya, keikutsertaan pada seleksi ini lebih ditekankan pada pengayaan pengetahuan kepenegakan dan pengalaman lain yang tidak diperoleh di Gudep.

Yang jelas, apapun hasilnya, bagaimanapun komposisi anggota DKC yang terpilih nanti, kelak akan membawa perubahan signifikan bagi perkembangan T/D di Kota Medan dan pastilah kembali menjadi barometer Pramuka Sumut. Buat adinda yang mengikuti seleksi, jangan berkecil hati jika kalian tidak lulus dalam kesempatan ini. Namun sebaliknya, tanpa memandang apapun jabatan kita, mari kita bergandeng tangan, bahu membahu, berjalan sesuai kapasitas kita masing-masing untuk kejayaan Pramuka.

Tetap Memandu.

[bd]

UPACARA DALAM AMBALAN PENEGAK

 

 

MATERI

  1. 1.           Pengertian Upacara.

1)      Upacara merupakan suatu usaha dalam memproses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran nasional dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2)      Upacara dan pelantikan dalam Ambalan sebagai dorongan kejiwaan Penegak yaitu mendorong proses kedewasaan bagi para Penegak tersebut.

3)      Dorongan kejiwaan pemuda dapat ditimbulkan dari kekhidmatan dan rasa haru terharap acara-acara yang mengejutkan ( surprise ) sehingga ada kesan yang mendalam dihatinya untuk mendorong jiwanya berkembang.

  1. 2.           Prinsip Upacara Dan Pelantikan.

1)      Tidak perlu oleh keseragaman gerak dan proses dalam Upacara karena didalam Upacara Ambalan biasanya diikat adat istiadat. Namum demikian, tetapi pokok prinsip harus dipenuhi.

Hal yang prinsip adalah :

a)       Adanya acara pokok / materi upacara atau materi pelantikan.

b)       Adanya sarana, bendera Merah Putih, Sandi Ambalan, Pusaka Ambalan, Alat Pelantikan / Alat yang diperlukan sesuai acara.

c)       Ada yang dipimpin dan ada yang memimpin.

d)       Ada yang dilantik dan ada yang melantik.

e)       Tertib, khidmat pelaksanaannya.

f)        Ada pembacaan sandi Ambalan, perlakuan Pusaka Ambalan dan Doa.

2)      Macam-macam upacara kepenegakan, antara lain :

a)       Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan ( pertemuan ).

b)       Upacara Penerimaan Tamu Ambalan / Penegak Tamu.

c)       Upacara Penerimaan Calon Penegak.

d)       Upacara Pelantikan Penegak Bantara.

e)       Upacara Kenaikan Tingkat Bantara ke Laksana.

f)        Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus.

g)       Upacara Pindah Golongan ke Racana Pandega.

h)       Upacara Serah Terima Pengurus Ambalan.

i)        Upacara Pelepasan Penegak.

j)        Bila mungkin, upacara adat pernikahan Penegak.

 

  1. 3.           Pelaksanaan Upacara Pada Ambalan Penegak.
    1. Upacara Pembukaan Latihan pada Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :

1)       Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara :

  • Bendera Merah Putih.
  • Sandi Ambalan.
  • Teks Pancasila.

2)       Pradana mengumpulkan anggota Ambalan, bentuk barisan bersaf.

3)       Penghormatan kepada Pradana dipimpin oleh Pemimpin Sangga yang paling kanan.

4)       Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana.

Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat Wakil Pemimpin Sangga pindah ketempat Pemimpin Sangga yang ditinggalkan. Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat sebelah kanan barisan.

5)       Pradana menjemput Pembina dan mengantur kesebelah kanan Pemimpin Sangga.

6)       Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai ada Ambalan yang berlaku.

7)       Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatan.

8)       Pembina maju ke depan menghadap barisan membaca Pancasila diikuti anggota Ambalan.

9)       Pembacaan Sandi Ambalan oleh Petugas.

Pada waktu pembacaan Sandi Ambalan, anggota Ambalan melaksanakan sikap adat sesuai adat Ambalan yang berlaku.

10)   Pengumuman dari Pradana / Pembina.

11)   Pradana memimpin doa.

12)   Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan latihan. Apabila Pradana memerintah kepada Pemimpin Sangga untuk membubarkan, penghormatan kepada Pradana dipimpin Pemimpin Sangga yang paling kanan.

Pradana dapat memimpin upacara bila Pembina berhalangan hadir maupun bertepatan dengan upacara tersebut ada hal yang sangat penting yang tidak dapat ditinggalkan oleh Pembina.

 

2. Upacara Penutupan Latihan Ambalan Penegak.

1)       Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara ( teks renungan ).

2)       Pradana mengumpulkan anggota Ambalan, bentuk bersaf.

3)       Penghormatan kepada Pradana dipimpin oleh Pemimpin Sangga yang paling kanan.

4)       Laporan Pemimpin Sangga, Wakil Pemimpin Sangga pindah ketempat Pemimpin Sangga, sesudah laporan Pemimpin Sangga mengambil tempat disebelah kanan barisan.

5)       Pradana menjemput Pembina dan mengantar disebelah kanan Pemimpin Sangga.

6)       Pradana mengambil tempat di depan barisan.

7)       Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.

8)       Pembacaan renungan oleh Petugas.

9)       Pengumuman Pradana / Pembina.

10)   Pradana memimpin doa.

11)   Pradana membubarkan barisan.

Komposisi barisan / penempatan petugas upacara sesuai upacara pembukaan latihan.

3. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan.

Dilaksanakan dalam rangkaian upacara pembukaan latihan, sesudah pembacaan sandi ambalan atau sesudah pengumuman.

1)       Tamu Ambalan mengambil tempat disebelah kiri Pradana atau Pembina.

2)       Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan.

3)       Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu Ambalan untuk mengikuti latihan.

4)       Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan..

4. Upacara Penerimaan Calon Penegak kepada Ambalan.

Dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan.

1)       Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam ruang maupun diluar sesuai adat yang berlaku.

2)       Tamu Ambalan berada ditempat yang telah ditentukan.

3)       Penegak Bantara / Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.

4)       Tamu Ambalan dijemput oleh Petugas untuk dihadapkan kepada Ambalan.

5)       Pengantar kata dari Pradana / Pembina Penegak.

6)       Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon penegak.

7)       Petugas mengajak tamu Ambalan meninggalkan tempat.

8)       Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.

9)       Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaan di Ambalan.

10)   Ucapan selamat dari anggota Ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

Keterangan :

Supaya kegiatan menarik dan menyenangkan dapat diberi variasi yang mendidik sesuai adat Ambalan.

5. Upacara Serah Terima Pengurus Ambalan.

Dilaksanakan didalam ruangan atau diluar ruangan.

1)       Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara :

  • Bendera Merah Putih.
  • Bendera Gugusdepan.
  • Kibaran Cita Ambalan.
  • Teks Sandi Ambalan.
  • Pusaka Ambalan.
  • Surat Keputusan Pembina Gudep tentang Susunan Pengurus Dewan Ambalan dan Dewan Kehormatan.
  • Berita Acara Serah Terima.
  • Susunan Acara.

2)       Pradana mengumpulkan anggota Ambalan.

3)       Pembacaan Sandi Ambalan.

4)       Pembina menempatkan diri.

5)       Penghormatan kepada Pembina.

6)       Laporan kepada Pembina.

7)       Pembacaan Surat Keputusan oleh Petugas.

8)       Pengurus lama dan baru menempatkan diri dihadapan Pembina.

9)       Serah terima bendera Ambalan, pusaka Ambalan, administrasi Ambalan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru.

10)   Penandatanganan berita acara ( Pradana lama, baru, saksi Pembina ).

11)   Pengurus Ambalan kembali ke tempat semula.

12)   Amanat Pembina.

13)   Laporan.

14)   Penghormatan.

15)   Pembina meninggalkan tempat.

16)   Pradana membubarkan anggota Ambalan dilanjutkan latihan.

Pelaksanaan upacara serah terima Ambalan disesuaikan dengan adat yang berlaku dimasing-masing Ambalan.

6. Upacara pemberian tanda kecakapan khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian upacara pembukaan latihan setelah pengumuman Pradana / Pembina.

1)       Penegak yang akan menerima TKK dipanggil ke depan Pembina.

2)      Tanya jawab tentang SKK yang telah dipenuhi.

3)      Penyematan TKK dan penyerahan Surat Keterangan oleh Pembina.

4)      Ucapan selamat dari anggota Ambalan.

5)      Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara latihan.

(Sumber : PramukaNet)

MENGENAL TANDA-TANDA ALAM

Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka  harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah :

  1. Kabut

Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.

2. Awan

Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.

3. Matahari

Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.

Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.

4. Bintang

Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.

5. Bulan

Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.

Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.

6. Binatang

Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :

1. Laba-laba; Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.

2. Semut; Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.

3. Lebah; Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.

4. Lalat; Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.

5. Nyamuk; Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.

Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.

Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.

6. Cacing; Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.

7. Lintah; Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.

8. Siput; Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.

9. Ikan; Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.

9. Katak; Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.

Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.

10. Ayam; Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.

11. Bebek / Angsa; Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.

12. Burung Kepinis; Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.

Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.

Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.

13. Kambing; Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.

14. Kelelawar; Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.

Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.

15. Asap; Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.Burung

16. Gagak; Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.

 

Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :

1.       Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.

2.       Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.

3.       Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.

4.       Bila bau bunga tercium semerbak sekali.

5.       Burung-burung laut terbang menuju daratan.

Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga bermanfaat di suatu hari nanti.

(Sumber : PramukaNet)

KOMPAS

KOMPAS



Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :

  1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada  permukaan jam.
  2. Visir, yaitu pembidik sasaran
  3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
  4.  Jarum penunjuk
  5.  Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
  6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.

Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

North                              =     Utara                              =                  0

North East                     =     Timur Laut                   =                  45

East                                =      Timur                             =                  90

South East                    =    Tenggara                       =                  135

South                             =     Selatan                          =                  180

South West                   =  Barat Daya                   =                  225

West                               =   Barat                              =                  270

North West                    =  Barat Laut                   =                  325

Cara Menggunakan Kompas

  1.  Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
  2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50  di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
  3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar.

(Sumber : pramukanet)

Menjadi Pramuka Penegak

Menjadi Pramuka sebenarnya merupakan sebuah proses …. Proses yang dialami Pramuka merupakan rentetan perjalanan bakti dalam upaya menanamkan kepribadian dan watak yang mumpuni sesuai tujuan Gerakan Pramuka. Kita tidak bisa menanamkan sikap dasa darma tanpa proses yang berkesinambungan sejak usia anak – anak (baca SIAGA). Dan pembinaan Gerakan Pramuka berproses secara berkelanjutan bahkan setelah menjadi anggota dewasa. Jika perjalanan bakti menjadi pramuka tersebut diilustrasikan seperti mengadakan ekspedisi menggunakan perahu , maka… – saat Pramuka Siaga naik perahu adalah si Siaga akan duduk ditengah perahu, sedangkan pembina berada di depan dan di belakang perahu mendayung perahu serta mengambil arah tujuan perahu yang akan menuju ke daratan yang mana. Siaga hanya duduk sambil mendengarkan cerita dan arahan dari pembinanya. – saat Pramuka Penggalang, para penggalang berada di tengah perahu ikut aktif memegang dayung dan sesekali diajak berdiskusi dan terlibat dalam menentukan tujuan perahu. Pembina dan pembantu pembina masih ikut serta dalam perahu mendayung, memberikan arahan dan mengangkat semangat para penggalang untuk mencapai tujuan. – Sedangkan saat Pramuka Penegak, didalam perahu hanyalah para pramuka penegak saja yang dipimpin oleh pemimpin pilihan mereka sendiri. Mereka dituntut untuk bisa mendayung dengan baik, menentukan arah daratan mana yang akan dituju dan menghindari beragam “karang” dan halangan di perjalanan. Pembina akan mengawasi di tepi pantai, dan akan terus mendampingi saat pramuka penegak membutuhkan bantuan…

….. Penegak…
Kayuhlah kolek mu sendiri
Awas karang-karang dijalan…. ………
(Kutipan salah satu lagu pramuka lama)
PADDLE YOUR OWN CANOE
For a man ’tis absurd to be one of a herd,
Needing otheis to pull him through;
If he’s got the right grit he will do his own bit And paddle his own canoe.
He’ll look without dread at the snags on ahead, Wine, Women and Highbrows too;
He won’t run aground but will work his way round, With a smile, in his own canoe.
Chorus: So love your neighbour as yourself
As the world you go travelling through,
And never sit down with a tear or a frown,
But paddle your own canoe. (Parody.) –
(kutipan dari buku Rovering to Succes – Baden Powell)

Menjadi penegak jauh berbeda dengan saat kita menikmati dunia Pramuka Penggalang. Saat kita berada di jenjang Pramuka penggalang, kita dibina dengan mekanisme pembinaan yang bertumpu pada kecakapan pembina dan instruktur di lapangan, yang dengan kata lain kenikmatan dan manfaat menjadi Pramuka penggalang di gugusdepan sangat tergantung pada pembina. Mulai dari perencanaan pelatihan, pemilihan lokasi dan bentuk kegiatan, dinamika perkemahan hingga kehidupan warga pasukan penggalang tidak bisa dilepas dari kemampuan pembina untuk melakukan “intervensi” pembinaan mental dan watak binaannya. Pramuka Penggalang mengacu pada buku “Scouting For Boys” nya Baden Powell; didalam buku itu di jelaskan beragam aktifitas di alam terbuka dan ketrampilan hidup di alam.

Sedangkan dalam dunia penegak….. Penegak dituntut untuk mampu melakukan proses pembinaan dirinya secara mandiri dengan pendampingan dari orang dewasa (pembina). Berproses dari satuan terkecil di ambalan yang bernama sangga dan wadah pembinaan pramuka penegak yang bernama ambalan dengan segala variabelnya. Dunia penegak adalah dunia awal pencarian jatidiri yang penuh kejutan, kreatifitas dan tantangan nyata menuju pembekalan diri dalam menghadapi realita kehidupan. Pramuka penegak memiliki kesenangan sekaligus kewajiban yang melekat dalam satu tarikan nafas. Penegak berarti menjadi tegak, menjadi diri sendiri dan berproses untuk terlibat dalam membangun masyarakat. Penegak memiliki 3 orientasi bina yang tak lepas dalam setiap proses nya. BINA DIRI, BINA SATUAN, dan BINA MASYARAKAT. Pramuka Penegak tidak hanya dituntut untuk mengetahui kemampuan dasar hidup di alam terbuka, namun harus menguasai dan mengembangkan diri untuk kepentingan dirinya dan pengabdian di masyarakat. Pramuka penegak harus berjiwa penolong, selalu melayani dan menempa diri untuk sukarela mambangun masyarakat.

(dikutip dari berbagai sumber)

Salam Pramuka!

Kita berambalan untuk bersatu, bersaudara, dan berkarya
Pramuka Indonesia patriot paripurna
Manusia sejati teguh memegang janji
Bergunalah hidup ini bagi keluarga, kawan, bangsa dan negara
Setia itu pasti, jujur itu wajib
Sopan dalam bertindak dan perwira
Santun dalam berbicara
Kawan setiap mahluk

Menolong siapa saja tanpa bersombong diri
Sayang kepada sesama tak hanya di bibir
Pemuda berwatak ksatria
Sabda pandita ratu
Bertanggung jawab dalam tugas dan kewajiban
Pandu Indonesia tercinta pertiwi
Senyumlah dalam duka, tenanglah dalam suka
Hematlah dalam berbicara, tenaga dan benda
Berguna bagi amanat penderitaan rakyat
Suci sebagai teladan, berpikir, berkata dan berbuat
Berjasa tanpa meminta nama
Tuhan beserta kita